SEGMENTASI PASAR
I. PENDAHULUAN
Setiap fungsi
manajemen memberikan konstribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada
level yang berbeda. Dalam penyusunan konsep strategi pemasaran tidak terlepas
dari aktifitas manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran itu sendiri merupakan
proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dan juga
mencakup barang, jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah
memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat.
Inti pemasaran
strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu Segmentasi, Penentuan
Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini sering disebut STP
(Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama adalah segmentasi pasar,
yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang membutuhkan
produk dan/ atau bauran pemasaran tersendiri. Langkah kedua adalah penentuan
pasar sasaran yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki maupun dilayani. Langkah ketiga adalah Positioning yaitu tindakan
membangun dan mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk di
dalam pasar. Ketiga fungsi ini saling berkaitan antara satu dengan
lainnya, bila kita rinci tiap bagian dari tiap fungsi diatas akan kita peroleh
hasil berikut:
·
Identifikasi
variable segmentasi and model segment pasar
·
Membangun
profil segmen
·
Mengevaluasi
point menarik dari tiap-tiap segment
·
memilih
segmen target
·
mengidentifikasi
posisi strategis yang mungkin dari tiap segmen target
·
Memilih,
membangun, dan menandai posisi strategi yang dipilih
II.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEGMENTASI PASAR
Latar
Belakang
· Pasar
sangat beragam
· Pasar
sangat luas
· Pelanggan
sangat banyak dengan tuntutan yang bermacam-macam
· Kemampuan
perusahaan terbatas
· Perusahaan
menginginkan profit

Pengertian
Segementsi Pasar
Segmen pasar : sub kelompok orang-orang
atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama yang
menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
Segmentasi pasar : proses membagi sebuah
pasar ke segmen-segmen atau kelompok-kelompok yang bermakna, relative sama dan
dapat diidentifikasikan.
Tujuan
Segmentasi Pasar
Adalah membuat para pemasar mampu
menyesuaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen
pasar tertentu
Arti
Penting Segmetasi Pasar
· Identifikasi
dengan kebutuhan
· Informasi
untuk bauran pemasaran
· Konsistensi
konsep pemasaran
Syarat
Segmentasi Yang Efektif
· Dapat
diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
· Besar
segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
· Dapat
dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
· Dapat
dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi
tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran
· Dapat
diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk
menarik dan melayani segmen tersebut.
B. LEVEL & POLA SEGMENTASI PASAR
1. Level Segmentasi Pasar
Kotler et al (2004 : 316) mengelompokkan
tingkatan segmentasi pasar sebagai pemasaran massal (mass marketing) dan
pemasaran mikro (micro marketing).
a. Pemasaran Masal
Pemasaran massal adalah
upaya yang dilakukan perusahaan saat hanya memproduksi satu jenis produk
(barang / jasa), sehingga semua konsumen diperlakukan sama untuk mendapatkan
produk tersebut. Maksud pernyataan bahwa konsumen diperlakukan sama adalah
bahwa hanya ada satu produk untuk semua orang.
Kegiatan pemasaran disebut
sebagai pemasaran massal pada saat kaum ibu membeli produk vetsin AJINOMOTO,
kita membeli teh botol SOSRO (saat SOSRO belum memiliki ESTEE, TEBS dan FRUIT
TEA), kita membeli pasta gigi PEPSODENT (saat PEPSODENT waktu itu hanya ada
yang kotaknya warna merah putih saja), dll. Fokus yang kita lihat adalah
perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk untuk semua konsumen tanpa
dikelompok-kelompokkan dalam karakteristik tertentu.
b. Pemasaran Mikro
Pemasaran Mikro merupakan
bentuk yang berbeda dari pemasaran massal. Kalau pemasaran massal fokusnya
adalah pada produksi yang seragam tanpa membedakan konsumen, maka pemasaran
mikro justru memproduksi produknya / menawarkan layanannya pada
kelompok-kelompok konsumen.
Saat konsumen sudah
menjadi dunia yang semakin kompleks dan memiliki permintaan yang tidak bisa
lagi dijawab oleh satu jenis produk, maka pemasaran mikro adalah kuncinya.
Kotler et al (2004 : 316) sekali lagi mengatakan dalam bukunya bahwa ada 4
tingkatan pemasaran mikro, yaitu segmen, ceruk (niche), wilayah lokal dan
individu
1) Pemasaran Segmen
Pemasaran segmen adalah yang
paling umum kita temui saat ini. Pemasaran ini dapat menciptakan penawaran /
layanan yang sesuai dengan kebutuhan / keinginan konsumen dengan harga yang
tepat bagi segmen sasaran. Manfaat lainnya dari penggunaan pemasaran segmen ini
adalah pemilihan saluran distribusi (distribution channel) dan komunikasi
yang lebih jelas serta mengerti lebih dalam tentang siapa saja pesaing yang juga
bermain pada segmen yang sama.
Salah satu pemain yang piawai
menggunakan pemasaran ini adalah Unilever. Di Indonesia misalnya, Unilever
memiliki 4 merek Shampoo untuk 4 segmen konsumen yang berbeda. Ada Sunsilk
untuk mereka (khususnya perempuan) yang memiliki rambut hitam panjang dengan
masing-masing manfaat yang ditawarkannya, ada Clear untuk kaum muda (pria &
wanita) dengan manfaat utama anti ketombe, ada Lifebuoy yang dulunya adalah
merek sabun tapi dikembangkan menjadi shampoo untuk keluarga yang ingin memiliki
rambut sehat, harum dan bebas kuman, serta Dove untuk mengatasi rambut masa
kini dengan segala masalahnya (khususnya rambut rusak, rambut yang menggunakan
hair coloring, dll). Di negara lain kalau anda mengetahui merek LUX, ternyata
juga ada shampoo dari Unilever yang menggunakan merek ini.
2) Pemasaran Relung (niche)
Pemasaran ceruk adalah satu hal
yang berbeda. Dalam segmentasi, pemasaran ceruk ini dilakukan dengan memilih
satu kelompok konsumen yang bukan merupakan target / sasaran terbesar (dalam
hal market share). Ceruk yang dimaksudkan adalah satu kelompok kecil /
eksklusif dari ukuran pasar yang ada, jumlahnya sedikit dan terbatas namun
bukan berarti daya belinya rendah. Dalam pemasaran produk yang premium, micro
marketing yang digunakannya juga adalah ceruk pasar (niche market).
Contoh untuk pemasaran mikro
jenis ini adalah Pocari Sweat yang merupakan minuman isotonik. Pasar untuk
produk jenis ini memang kecil namun menjelang beberapa tahun terakhir ini
mengalami pertumbuhan pasar di atas 50 %, tidak heran apabila awalnya hanya
diisi oleh Pocari sendirian dan diikuti oleh beberapa pemain baru dari group
Navika/ Sinar Mas, Coca Cola (powerade), danone-aqua (mizone), mayora
(vitazone), dll.
3) Pemasaran Lokal
Untuk jenis ini umumnya
merupakan pemasaran yang didasarkan pada satu wilayah (disebut area lokal),
dimana perusahaan cenderung tidak melakukan ekspansi di luar wilayah tersebut.
Produk-produknya otomatis sangat bernafaskan daerah dan hanya bisa ditemui di
daerah tersebut, kebanyakan contohnya adalah produk-produk makanan daerah atau
produk kesenian/ wisata.
Contoh untuk pemasaran
jenis ini apabila makanan adalah Bakmi GM (gajah mada) Jakarta ,
sate Lisidu Surabaya , Kampung Daun Bandung , dll. Sedangkan
untuk produk wisata/ kesenian adalah merchandise Joger (Bali )
dan Dagadu (Jogja), serta kain ulos, kebaya, batik tulis (jogja), dll.
Contoh lainnya adalah
lokasi geografis sebagai obyek pariwisata, investasi, dll, ini juga disebut
sebagai pemasaran mikro. Yaitu bagaimana sebuah lokasi dapat ditawarkan/ dijual
kepada pihak lain yang tertarik untuk menggali potensi daerah tersebut, sebagai
contoh kalau itu kota seperti Bali, Batam, Manado, Jakarta, contoh kalau itu
adalah lokasi adalah Bromo, Bunaken, Borobudur, Prambanan.
4) Pemasaran Pelanggan Individual
Menjangkau lebih dalam lagi
dalam pemasaran mikro, adakalanya permintaan/ kebutuhan tersebut bisa
dipersempit lagi untuk individu per individu. Maksudnya disini adalah bagaimana
produk baik itu barang/ jasa dibuat persis seperti yang diinginkan oleh seseorang
dan bersifat unik.
Apakah ada yang seperti itu? Kalau
itu jasa, sebutlah salon untuk potong rambut, layanan spa & perawatan
kecantikan, perawatan kesehatan, photo studio, party/ wedding event, dan
sejenisnya adalah contoh pemasaran mikro kategori individu.
Bagaimana kalau barang?
Saat kita membeli komputer rakitan dengan spesifikasi yang kita inginkan persis
(memory, kecepatan prosesor, harddisk, dll) bagian per bagian dengan merek yang
kita pilih sendiri merupakan contoh pemasaran mikro. Contoh lain adalah
modifikasi mobil, barang seni pesanan (lukisan, patung, dll), desain rumah/
bangunan, desain ruangan/ interior, desain pakaian (boutique), dll.
Inti dari pemasaran mikro
kategori individu ini adalah bagaimana individu dapat terpenuhi keinginan &
kebutuhannya melalui modifikasi dari produk tersebut baik skala kecil maupun
menyeluruh. Uniknya, dalam jenis pemasaran yang seperti ini tingkat kepuasannya
termasuk tinggi dan memiliki nilai emosionil dibandingkan produk-produk
pemasaran massal. Kondisi ini dapat berarti pengenaan harga yang lebih tinggi
daripada harga produk biasa.
2. Pola Segmentasi Pasar
Segmen pasar dapat
dibentuk dengan mengidentifikasi segmen preferensi:
a. Preferensi Homogen (Undifferentiated Market)
Pasar dimana semua konsumen secara kasar memiliki preferensi
yang sama. Pasar ini tidak menunjukkan segmen alami.
b. Preferensi Tersebar (Differentiated Market)
Pasar dimana preferensi konsumen mungkin tersebar ke seluruh
bidang, yang menunjukkan bahwa preferensi konsumen sangat beragam.
c. Preferensi Terkelompok (Concertrated Market)
Pasar dimana preferensi konsumen telah dikelompokkan menjadi
bagian – bagian yang khas.


C.
PROSEDUR
& DASAR SEGMENTASI PASAR
1. Prosedur Segmentasi Pasar
Langkah – langkah dalam proses segmentasi:
a.
Segementasi berdasarkan
kebutuhan
b.
Identifikasi Segmen
c.
Daya tarik segmen
d.
Profitabilitas segmen
e.
Penetapan posisi segmen
f.
“Uji Fungsi” segmen
g.
Strategi Produk Mix
Secara sistematis beberapa penulis menggambarkan
langkah-langkah segmentasi pasar dengan lebih detail, yaitu sebagai berikut:
Langkah I : survey,
dengan tahapan:
· Melakukan
wawancara atau mem-bentuk fokus grup untuk memper-oleh gambaran umum mengenai:
o Motivasi
konsumen
o Sikap
konsumen
o Perilaku
konsumen
· Untuk
membuat kerangka kuisioner segmentasi
· Menyebar
kuisioner resmi untuk mengumpulkan data tentang:
o Atribut
dan peringkat kepentingan atribut
o Kesadaran
merek & peringkat merek
o Pola
pemakaian produk
o Sikap
terhadap kategori produk
o Kondisi
geografis, psikografis dan media grafis responden.
Langkah
dua : analisis, dengan tahapan:
· Melakukan
analisis statistik terhadap data yang telah dikumpulkan pada tahap satu
· Melakukan
analisis faktor à untuk membuang variabel-variabel yang berkorelasi tinggi
· Melakukan
analisis kluster à untuk
mendapatkan kelomopk-kelompok secara maksimal
Langkah
tiga : pembentukan, dengan tahapan:
· Kelompok
segmen dapat dibentuk berdasarkan :
o Perbedaan
sikap
o Perbedaan
perilaku
o Perbedaan
demografis
o Perbedaan
psikografis
· Masing-masing
segmen dapat diberi nama berdasarkan karakteristiknya yang dominan.
· Segmentasi
harus dilakukan kembali secara periodik karena segmen berubah dari waktu ke
waktu
2.
Dasar segmentasi pasar
konsumen
a.
Segmentasi Geografis : negara, wilayah, propinsi, kota ,
atau lingkungan rumah
tangga.
b.
Segmentasi Demografis : usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi,
kewarganegaraan, kelas sosial.
c.
Segmentasi Psikografis : gaya
hidup, kepribadian, nilai.
d.
Segmentasi Perilaku : kejadian, manfaat, status
pemakai, tingkat
pemakaian, status kesetiaan, tahap keseiapan pembeli, sikap.
e.
Segmentasi Atribut Ganda : Geoclustering menghasilkan
gambaran yang lebih kaya
mengenai konsumen dan linkungannya dibandingkan dengan demografi tradisional
D.
MENGEVALUASI
SEGMEN PASAR
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang
berbeda, sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, yaitu ukuran dan pertumbuhan
segmen, daya tarik struktur segmen, serta sasaran dan sumber daya perusahaan.
1. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen
Perusahaan akan melakukan evaluasi dengan
mengumpulkan data tentang tingkat penjualan saat ini, tingkat pertumbuhan, dan kemampuan
perolehan laba yang diharapkan pada setiap segmen. Perusahaan akan tertarik
pada segmen yang mempunyai ukuran dan karakteritik pertumbuhan yang tepat.
2. Daya Tarik Strukturan Segmen
Kemenarikan suatu segmen akan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti adanya persaingan kuat, adanya produk pengganti
yang actual, daya beli yang rendah, dan terdapat pemasok yang kuat. Perusahaan
harus meneliti beberapa faktor structural utama yang mempengaruhi daya tarik
segmen dalam jangka panjang.
3. Sasaran dan Sumber Daya Perusahaan
Bila suatu segmen memiliki ukuran dan
pertumbuhan yang tepat serta secara struktural menarik, maka perusahaan harus mempertimbangkan
sasaran dan sumber daya perusahaan yang dimiliki. Beberapa segmen menarik dapat
dengan cepat berubah karena tidak seiring dengan sasaran jangka panjang
perusahaan. Walaupun segmen seperti itu mungkin menggoda, tetapi hal ini dapat
mengalihkan ran utama. Bila suatu segmen cocok dengan sasaran perusahaan,
perusahaan selanjutnya harus memastikan apakah memiliki keterampilan dan sumber
daya yang dibutuhkan untuk mencapai sukses dalam segmen tadi. Perusahaan
sebaiknya hanya memasuki segmen dimana ia bisa memberikan nilai superior dan
meraih keunggulan atas pesaing.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusuma, Indra Jaya Ade. Chapter
10 – Mengidentifikasi segmen pasar dan memilih pasar sasaran
Mughni, Ahmad. Kuliah
Manajemen Pemasaran Unijoyo 2005: Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih
Pasar Sasaran (Segmenting - Targetting – Positioning )
Budisuari, Made Asri. Pemasaran
Pelayanan Kesehatan Gigi pada Institusi Kesehatan, Khususnya di Puskesmas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar