Kamis, 12 Oktober 2017

Makalah Perilaku Kelompok Dalam Organisasi

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap manusia dalam berbagai kegiatan apapun manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok seperti ini. Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil adalah sangat kuat  kercenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok – kelompok tertentu. Di mulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa dan berapakali adanya kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain, dan mulailah mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.
 Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi dengan meningkatnya perubahan adalah perbedaan individu yang ada di dalam organisasi, yang selanjutnya akan membentuk prilaku kelompok. Salah satu topik menarik dalam bidang perilaku organisasi untuk ditelaah atau diteliti adalah mengenai perilaku kelompok. Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap hari manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Hal ini akan saling bersinergi manakala aktifitas akan bersentuhan satu sama lain dalam membentuk satu capaian yang di inginkan bersama.
Kelompok dapat mengubah motivasi individu atau kebutuhan, dan bisa mempengaruhi prilaku individu dalam satu kondisi organisasi. Perilaku organisasi adalah lebih dari sekedar kumpulan logika dari perilaku individu. Juga prilaku kelompok yang juga berinteraksi dan aktivitas dalam kelompok.
B.   Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud denga perilaku kelompok dalam organisasi?
2.      Bagaimana teori dari pembentukan kelompok?
3.      Apa sajakah ciri-ciri dari kelompok?
4.      Kenapa kita harus berkelompok?
5.      bagaimanakah bentuk-bentuk dari kelompok?
6.      Seperti apa dinamika dari kelompok?
7.      Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kelompok?
8.      Apa manfaat kelompok bagi organisasi?

C.   Tujuan

1.      Mengetahui pengertian dari perilaku kelompok dalam organisasi.
2.      Mengetahui teori dari pembentukan kelompok.
3.      Mengetahui ciri-ciri dari kelompok.
4.      Mengetahui alasan kenapa kita harus berkelompok.
5.      Mengetahui jenis-jenis/bentuk-bentuk dari kelompok.
6.      Mengetahui faktor yang memperngaruhi prestasi kelompok.
7.      Mengetahui manfaat kelompok bagi organisasi.






BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Perilaku Kelompok dalam Organisasi
1.      Pengertian Perilaku
Secara etimologi, perilaku dalam bahasa inggris berarti “behavior”. Sedangkan secara terminologi, Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya  “tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan”.Menurut Toha, perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.Suatu perilaku dapat diobservasi ketika perilaku itu dapat dilihat dan terukur serta dapat dihitung dalam kaitan dengan frekuensi dan jangka waktu. Jadi, perilaku adalah aktifitas individu atau manusia sebagai reaksi terhadap lingkungan yang dapay diamati.
2.      Pengertian Kelompok
Secara etimologi, kelompok dalam bahasa inggris diartikan dengan “group”. Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai kelompok. Menurut Robbins dan Coulter, kelompok adalah, “dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan tertentu”.
Menurut Karen, kelompok dapat didefinisikan sebagai, “A group is at least two individuals gathered together because of some common bond, to meet members’ social and emotional needs, or to fulfill some mutual purpose”. Kelompok adalah sekurang-kurangnya dua orang yang berkumpul bersama karena suatu keadaan, untuk bertemu anggota sosialnya dan kebutuhan emosi, atau untuk saling memenuhi tujuan.
Menurut Gito Sudarmo (2000:57), kelompok sebagai dua orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Indrawijaya (1989:91), menyatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat pengaruh dari pelaku organisasi (kelompok) terhadap perilaku perorangan.
Sedangkan menurut David dan Frank, terdapat 7 definisi tentang kelompok antara lain sebagai berikut:  
a.     Sejumlah orang yang berkumpul bersama untuk mencapai tujuan
b.    Kumpulan orang-orang yang saling bergantung dalam beberapa hal.
c.     Sejumlah individu yang saling berinteraksi.
d.    Suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menganggap diri mereka berada dalam satu kelompok.
e.     Kumpulan individu yang interaksinya tersusun oleh peran dan norma.
f.      Sekumpulan orang yang saling memengaruhi satu sama lain.
g.     Sekumpulan individu yang mencoba untuk memuaskan beberapa kebutuhan pribadi melalui kebersamaan mereka.
Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok adalah dua orang atau lebih yang berkumpul dan beriteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
3.      Pengertian Organisasi
Secara etimologi, organisasi dalam bahasa inggris diartikan dengan “organization”. Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai organisasi.
Menurut James D. Mooney yang dikutip oleh Wursanto, organisasi diartikan sebagai “Organization is the from of every human association for  the attainment of common purpose”. Organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Menurut Alo Liliweri, organisasi adalah “bentuk kerja sama yang sistemik antara sejumlah orang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan bersama”.
Menurut Greenberg dan Baron yang dikutip oleh Wibowo, organisasi adalah, “sistem sosial yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerja bersama untuk mencapai beberapa sasaran yang disepakati”.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antara individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.

4.      Pengertian Perilaku kelompok dalam Organisasi
Dari pengertian perilaku dan pengertian kelompok diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku kelompok adalah aktifitas yang dapat diamati dari dua atau lebih manusia atau individu yang berinteraksi dan  berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu.
Manusia sebagai individu mempunyai watak, temperamen, sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. Apabila individu tersebut masuk menjadi anggota suatu kelompok, maka sifat, watak, temperamen dan kepribadiannya akan ikut dibawa masuk ke dalam kelompok. Dalam hal demikian maka akan terbentuk perilaku yang pada mulanya berorientasi kepada perilaku individu harus diarahkan dan dikendalikan ke arah perilaku yang berorientasi kelompok. Hal ini berarti perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi.
Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak perilaku dari individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi.
Jadi, perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati.
B.   Teori Pembentukan Kelompok
Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula terbentuknya suatu kelompok. Teori yang sangat dasar terbentuknya kelompok adalah mencoba menjelaskan adanya afiliasi diantara orang-orang tertentu teori ini disebut Propinquiti atau teori pendekatan, teori pendekatan ini ialah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan uang dan daerahnya (spatial and geographical proximity).
Teori ini mencoba meramalkan bahwa seorang mahasiswa yang duduk berdekatan dengan seorang mahasiswa lain di kelas akan mudah membentuk suatu kelompok di bandingkan dengan mahasiswa yang duduknya berjauhan.
Sebenarnya ada beberapa hasil riset yang mendukung teori propinquiti. Tetapi usaha tersebut hanya menjelaskan pada permukaan saja dari pembentukan kelompok. Hasil-hasil riset itu kurang mencoba menganalisa tentang kekomplekan dari pembentukan kelompok, sehingga memerlukan eksplorasi lebih lanjut.
Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensip adalah suatu teori yang berasal dari George Homans. Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas, interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi). Tiga elemen ini salah satu berhubungan secara langsung , dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      Semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang dilakukan dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi-interaksinya, dan juga semakin kuat tumbuhnya sentimen-sentimen mereka.
2)      Semakin banyak interaksi-interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang ditularkan (shared) pada orang lain.
3)      Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak ditularkannya aktifitas dan interaksi-interaksi.
Banyak teori lain yang berusaha untuk menjelaskan tentang pembentukan kelompok. Pada umumnya teori-teori tersebut saling melengkapi, karena teori yang satu menerangkan dari sisi yang berbeda dari teori yang lain sehingga perbedaan sisi tadi membuat teori-teori pembentukan kelompok tersebut saling melengkapi.
Salah satu teori yang agak menyeluruh (comprehensive) penjelasannya tentang pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of group formation) , yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap didalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain.



     Individu A                                                     Individu B
X
Nilai-nilai dan sikap yang sama :
ü  Agama
ü  Politik
ü  Gaya Hidup
ü  Perkawinan
ü  Pekerjaan
ü  Otoritas
Individu A akan berinteraksi dan membentuk suatu hubungan (kelompok) dengan individu B lantaran adanya sikap dan nilai yang sama dalam rangka mencapai tujuan X. Sekali hubungan tersebut terbentuk, partisipan berusaha mencapai dan menjaga hubungan keseimbangan yang simetris diantara sikap-sikap yang menarik dan bersama. Jika ketidakseimbangan terjadi ada suatu usaha untuk memperbaiki keseimbangan tersebut. Jika keseimbangan tidak bisa diperbaiki, maka hubungan bisa pecah.
Teori pertukaran kelompok berdasarkan atas interaksi dan susunan hadiah-biaya-hasil. Suatu tingkat positif yang minim (yakni hadiah lebih besar daripada biaya) dari suatu hasil yang harus ada, jikalau diinginkan terdapatnya daya tarik dan afiliasi.
Teori lain dari pembentukan kelompok adalah didasarkan atas alasan-alasan praktis. Yang teramat penting dalam memahami pembentukkan kelompok berdasarkan alasan-alasan praktis ini antaranya kelompok-kelompok itu cenderung memberikan kepuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendasar dari orang-orang yang mengelompok tersebut. Para pekerja dalam hal tertentu pada umumnya mempunyai suatu keinginan yang kuat untuk berafiliasi dengan pihak lain
Dari pemahaman beberapa teori pembentukan kelompok seperti yang diuraikan diatas, dapat kemudian diidentifikasikan karakteristik suatu kelompok itu. Menurut Reitz, karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara lain:
1)      Adanya dua orang atau lebih
2)      Yang berinteraksi satu sama lainnya
3)      Yang saling membagi beberapa tujuan yang sama
4)      Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok

C.   Ciri – Ciri Berkelompok
Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan  (empat) ciri kelompok yaitu :
  1. Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang sama.
  2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
  3. Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
  4. Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota  kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.

Duncam dalam Sofyandi (2007:126), mengemukakan ada empat ciri utama kelompok, yaitu:
1)      Common motive leading to group interaction.
Anggota suatu kelompok paling tidak harus mempunyai satu tujuan bersama.
2)      Members who are affected differently by their interaction.
Hubungan dalam suatu kelompok harus memberikan pengaruh kepada setiap anggotanya. Tingkat pengaruh tersebut diantara mereka dapat berbeda.
3)      Group structure with diferent degress of status.
Dalam kelompok selalu ada perbedaan tingkat/status, karena akan selalu ada pimpinan dan pengikut.
4)      Standard norms and values.
Karena kelompok terbentuk untuk mencapai tujuan bersama, maka biasanya pembentukannya disertai tingkah laku dan system nilai bersama. Anggota kelompok diharapkan mengikuti pola tersebut.

D.   Alasan Berkelompok
Sejumlah alasan mengapa orang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya :
1)      Rasa aman
Dengan bergabung dalam kelompok seseorang mengharapkan akan memperoleh rasa aman karena tidak sendirian lagi dalam mengggapai harapan.
2)      Status dan harga diri
Seseorang bergabung dalam kelompok untuk meningkatkan status atau harga dirinya.
3)      Interaksi dan afiliasi
Seseorang bergabung dalam kelompok untuk memenuhi kebutuhan yang mendasar, yaitu sosialisasi dan afiliasi.
4)      Kekuatan
Dengan bergabung dalam kelompok maka seseorang akan merasa memiliki kekuatan untuk meraih impian.
5)      Pencapaian tujuan
Dengan bergabung dalam kelompok, tujuan akan lebih mudah dicapai dibanding bila sendirian.
6)      Kekuasaan
Dengan bergabung dalam kelompok, maka seseorang berkesempatan untuk mempengaruhi orang lain. Kelompok memberi kekuasaan tanpa wewenang formal dari organisasi.

Menurut Muhyadi, ada 5 alasan pembentukan kelompok yaitu :
a. Kebututuhan Interaksi sosial
Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca pengertian interaksi sosial) merupakan salah satu alasan pembentukan kelompok. Manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu mencari hubungan dengan orang lain. Dengan membentuk kelompok, manusia dapat menyalurkan keinginan mereka. Dalam berkelompok, manusia dapat berbagi rasa dengan teman temannya dalam kelompok.
b. Kebutuhan akan keamanan
Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa aman terhadap sekitarnya. Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka dorongan dan alasan untuk membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para anggota ataupun karyawan dalam perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan. Oleh karena itu, ketakutan akan tidak amannya mereka maka mereka membentuk serikat buruh.
c. Kebutuhan akan status
Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat berupa kebutuhan akan status atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu menjadi anggota sebuah kelompok. Kelompok ini dapat merupakan kelompok pekerjaan dan identitas sosial lainnya yang akan menaikkan status mereka dalam masyarakat.
d. Kedekatan tempat kerja
Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai dibutuhkan dimensi tempat atau ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau komunikasi antara anggota atau manusia. Dengan adanya kedekatan tempat kerja atau kedekatan ruang, mereka akan membentuk kelompok baik secara sadar ataupun secara alamiah.
e. Tujuan bersama
Hal ini sering kita dengar dalam istilah kesamaan visi dan misi anggota. Yah betul, manusia atau individu individu akan berkumpul dan membentuk suatu kelompok apabila mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut mereka dapat deklarasikan dalam bentuk tekstual ataupun hanya lewat mulut dan perilaku. Umumnya, kelompok yang terbentuk dengan alasan ini, akan menjadi lebih besar tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok dan pengembangan tujuan itu sendiri.
Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1.      Pemuasan Kebutuhan
Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.
*      Keamanan
Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap ancaman.
*      Sosial
Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok  menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.
*      Penghargaan
Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).
2.      Kedekatan dan Daya Tarik
Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan , sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.
3.      Tujuan Kelompok
Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.

4.      Alasan Ekonomi
Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka menganggap akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan mereka, jika mereka membentuk kelompok.
E.   Bentuk – Bentuk Kelompok
Berdasarkan alasan terbentuknya, kelompok dapat dibagi menjadi dua yaitu dapat berbentuk kelompok formal ataupun kelompok informal.
1.    Kelompok Formal (Formal Group)
Kelompok formal adalah kelompok yang terbentuk karena tindakan manajerial organisasi, dirancang secara intensional untuk mengarahkan anggotanya ke arah tujuan organisasi. Dalam kelompok formal, perilaku anggota yang terikat didalamya ditentukan dan diarahkan pada tujuan organisasional. Kelompok formal merupakan kelompok kerja yang terbatas pada satu struktur organisasi dan memiliki rancangan penugasan kerja serta tugas-tugas spesifik yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Kelompok formal memunyai dua bentuk, antara lain:
a.     Kelompok Komando (Command Group), merupakan kelompok yang ditentukan oleh hubungan diantara individu yang menjadi bagian formal dari organisasi, mereka yang memunyai legitimasi memberi perintah kepada yang lain.
b.    Kelompok Tugas (Task Group), merupakan kelompok formal organisasional yang dibentuk untuk melakukan tugas spesifik. Kelompok ini terdiri dari individu dengan minat dan keahlian khusus dalam bidang tertentu tanpa memandang posisi mereka dalam hirarki organisasi.
2.    Kelompok Informal (Informal Group)
Kelompok informal adalah kelompok yang berkembang secara alamiah diantara individu, tanpa pegarahan dari organisasi dimana mereka bekerja. Kelompok informal tidak terstruktur maupun ditentukan secara organisasional. Kelompok informal terbentuk sebagai konsekuensi dari tindakan individu sebagai tanggapan atas kebutuhan dan kontak sosial. Kelompok ini merupakan kelompok sosial yang berkembang berdasarkan minat yang sama dan pertemanan. Walau tidak dibentuk oleh manajemen, kelompok jenis ini dapat memengaruhi kinerja individu dan organisasi. Dampaknya dapat bersifat positif atau negatif tergantung tujuan dari para anggota kelompoknya. Kelompok formal memunyai dua bentuk, antara lain:
a.     Kelompok Minat (Interest Group) adalah kelompok pekerja yang berkumpul untuk memuaskan minat atau kepentingan bersama.
b.      Kelompok Persahabatan (Friendship Group) adalah kelompok informal yang berkembang karena anggotnya adalah teman, sering saling bertemu di luar organisasi.
PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL
ASPEK
KELOMPOK FORMAL
KELOMPOK INFORMAL
·         Hubunga antar pribadi
·         Kepemimpinan
·         Pengendalian perilaku
·         Ketergantungan
·         jelas/terstruktur
·         dirancang dan ditetapkan
·         penghargaan dan hukuman
·         bawahan lebih tergantung
·         tergantung pada motif dan tujuan
·         muncul dan dipilih
·         pemenuhan kebutuhan
·         keanggotaan bebas dan tidak tergantung

Sedangkan David dan Frank membagi kelompok menjadi empat jenis berdasarkan prestasinya, antara lain sebagai berikut:
1.    Kelompok Pseudo, merupakan kelompok dimana anggotanya telah menetapkan untuk bekerjasama, tetapi tidak seorangpun tertarik untuk menjalankannya. Susunannya menimbulkan persaingan satu sama lain. contohnya seperti kelompok penjualan regional yang bekerja sama untuk meningkatkan keuntungan.
2.    Kelompok Tradisional, merupakan kelompok dimana anggotanya setuju untuk bekerja sama, tetapi melihat hanya sedikit keuntungan dalam menjalankannya. Anggotanya menjalankan pekerjaan sendiri-sendiri walaupun saling berinteraksi. Cotohnya seperti kelompok belajar yang dibentuk oleh guru, dimana ada beberapa murid yang mengerjakan tugas sedangkan yang lain tidak melakukan apapun.
3.    Kelompok Efektif, adalah kelompok yang anggotanya bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Anggotanya yakin bahwa mereka dapat mencapai tujuan jika bekerjasama dengan anggota kelompok lain dan mencapai tujuan bersama.
4.      Kelompok prestasi tinggi, adalah kelompok yang memenuhi semua kriteria kelompok efektif dan menunjukkan semua harapan yang layak, yang diberikan oleh para anggotanya. Yang membedakan dengan kelompok efektif adalah tingkat komitmen anggota yang menganggap anggota lain adalah keluarga dengan adanya cinta dan kepercayaan.
Sedangkan dilihat dari interaksinya, kelompok dibedakan menjadi dua jenis, antara lain sebagai berikut:
1.    Kelompok Primer, merupakan kelompok dengan interaksi atau hubungan langsung. Dalam kelompok ini terdapat interaksi sosial secara tatap muka (face to face). Kelompok ini memegang peranan penting dalam pembentukan perilaku individu, karena dalam kelompok inilah individu berkembang sebagai makhluk sosial. Yang termasuk dalam kelopok ini adalah keluarga, tetangga, kelompok agama, dan sebagainya.
2.    Kelompok Sekunder, merupakan kelompok dengan interaksi tidak langsung. Hubungan dalam kelompok ini didasarkan atas perhitungan rasional, untung dan rugi sehingga kurang bersifat kekeluargaan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah serikat pekerja, persatuan pengusaha, berbagai himpunan dan berbagai lembaga ilmiah.
Kelompok Terbuka Dan Tertutup
Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara ajeg (teratur) mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan. Sedangkan kelompok tertutup adalah kecil kemungkinannya menerima perubahann dan pembaharuan, atau mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan. Kelompok terbuka berbeda dengan kelompok tertutup dilihat dari empat dimensi berikut ini:
a.    Perubahan Keanggotaan Kelompok
Suatu kelompok terbuka secara ajeg adalah dapat dengan bebas menerima dan melepas anggota-anggotanya. Kelompok tertutup memelihara kestabilan keanggotaan kelompok, dengan sedikit sekali kemungkinan adanya penambahan dan pelepasan anggota setiap saat. Hubungan status dan kekuasaan biasanya lebih mapan dalam kelompok tertutup.
b.    Kerangka Referensi
Perluasan kerangka referensi dalam kelompok terbuka dapat menambah kreatifitas karena kelompok terbuka mempunyaikemungkinana kebebasan menerima dan melepas anggota. Sedangkan dalam kelompok tertutup karena kestabilan keanggotaan yang diutamakan maka kerangka yang baru kurang terangsang untuk membawa ide-ide baru yang segar yang menuju kearah pembaharuan dan perubahan.
c.     Perspektif Waktu
Kelompok terbuka dalam perspektif waktu ini lebih berfikir untuk masa sekarang dan masa depan yang dekat hal ini disebabkan karena kelompok ini tidak stabil keanggotaannya dan kecenderungannya secara ajeg menerima perubahan dan pembaharuan. Adapun kelompok tertutup sebaliknya, mampu memelihara horizon waktu dalam perspektif yang berjangka panjang. Banyak dari anggota kelompok ini menimbang sejarah masa lalu, dan mengaharapkan bisa melanjutkan untuk masa-masa yang panjang, dengan suatu perencanaan jangka panjang.
d.    Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan adanya suatu sistem yang menjaga kestabilan setelah mempunyai keadaan yang memporak porandakan. Kelompok terbuka lebih mengarah kurang adanya keseimbangan dibandingkan dengan kelompok yang stabil yakni kelompok tertutup. Lain halnya yang menjaga adanya kestabilan yang mengutamakan adanya keseimbangan dibandingkan keguncanagan.



F.    Dinamika Kelompok
Menurut Luthans (2006:514), terdapat tiga pandangan tentang dinamika kelompok, yaitu :
1)      Pandangan normatif, menyatakan bahwa dinamika kelompok menggambarkan bagaimana sebuah kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin
2)      Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik
3)      Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat internal kelompok, bagaimana pembentukannya, struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok lain, dan organisasi.

G.              Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kelompok
Menurut Gito Sudarmo (2000:66), prestasi kelompok dapat dipengaruhi oleh dua hal yakni faktor eksternal dan faktor internal.
a.  Faktor Eksternal adalah sebagai berikut :
1)      Strategi organisasi, setiap organisasi mempunyai strategi.
Setiap strategi yang ditetapkan oleh organisasi akan mempengaruhi perilaku  kelompok dalam organisasi tersebut.
2)      Struktur wewenang, setiap organisasi memiliki struktur wewenang kepada siapa  seseorang melapor, siapa yang membuat keputusan. Struktur ini menentukan dimana posisi suatu kelompok tertentu dalam hirarkhi organisasi.
3)      Peraturan, semakin banyak peraturan formal yang ditetapkan oleh organisasi pada  semua pekerjanya, maka perilaku kelompok akan semakin konsisten dan dapat diramalkan.
4)      Sumber-Sumber Organisasi, besar kecilnya sumberdaya yang ada dalam organisasi  yang diberikan kepada anggotanya hal ini akan mempengaruhi perilaku prestasi kelompok.
5)      Proses Seleksi, Proses seleksi menjadi faktor penting dalam menjaring orang-orang yang berkualitas. Dan hal ini pula akan dapat mempengaruhi perilaku dan prestasi kelompok.
6)      Penilaian Prestasi dan Sistem Imbalan, adanya sistem imbalan yang mengkaitkannya dengan prestasi dari kelompok kerja akan mempengaruhi perilaku kelompok tersebut.
7)      Budaya Organisasi, setiap organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang tidak  tertulis  yang  mentukan  perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pekerja.
8)      Lingkungan Fisik, Ruangan yang tetata dengan baik, suhu udara dan lain-lain akan  mempengaruhi perilaku kelompok.
b.  Faktor Internal
1)      Kemampuan
2)      Karakteristik Kepribadian

H.  Manfaat Kelompok bagi Organisasi
Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain:
1)      Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.
2)      Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
3)      Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak
4)      Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan.
5)      Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam kelompok
6)      Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7)      Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.




BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan

a.       Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah disepakati.
b.      Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensip adalah suatu teori yang berasal dari George Homans. Teorinya berdasarkan pada
*      Aktivitas-aktivitas
*      Interaksi-interaksi
*      Sentimen-sentimen (perasaan atau emosi).
c.       Ada banyak tipe kelompok baik berdasarkan alasan pembentukannya, tingkat prestasi dan interaksinya. Berdasarkan alasan pembentukannya yaitu kelompok formal dan informal. Berdasarkan tingkat prestasinya yaitu kelompok pseudo, kelompok tradisional, kelompok efektif, dan kelompok prestasi tinggi.  Sedangkan berdasarkan interaksinya yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.
d.      Menurut Reitz, karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara lain:
ü  Adanya dua orang atau lebih
ü  Yang berinteraksi satu sama lainnya
ü  Yang saling membagi beberapa tujuan yang sama
ü  Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok
e.       Sejumlah alasan mengapa orang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya :
1)      Rasa aman
2)      Status dan harga diri
3)      Interaksi dan afiliasi
4)      Kekuatan
5)      Pencapaian tujuan
6)      Kekuasaan


Tidak ada komentar:

Terpopuler